~untukmu yang membuatku tersenyum selama 39 hari, wahai si Pengasih ~
Bahwa salah satu doa terlantun yang kerap melangit dalam setiap sujudku,
adalah agar kita dipertemukan dalam keadaan terbaik dan waktu terbaik.
adalah agar kita dipertemukan dalam keadaan terbaik dan waktu terbaik.
Bukan hanya atas nama cinta yang terlahir lewat hati, namun jauuh lebih
tinggi dari itu.
Karena hati yang buta itu tidak mendamaikan tapi melelahkan.
Karena hati
yang terburu-buru itu tidak melengkapkan tapi menjadi muara kekhawatiran.
Khawatir yang senantiasa hadir
karena sadar bahwa belum saatnya, belum jatahnya dan belum sempurnanya.
Semoga saat pertemuan itu diberlakukan, kita sudah dalam keadaan siap.
Semoga saat pertemuan itu diberlakukan, kita sudah dalam keadaan siap.
Hingga dalam desah dan nafas yang mengiringi rasa syukur waktu itu,
entah
kapan, kita bisa saling mengiringkan dan berujar :
"akhirnya ku menemukanmu."
(Sofyantoro, Fajar : 2012)